Monday, 26 December 2011

Keajaiban Pada Spesies Semut

Meskipun semua semut tampak serupa, mereka terbagi dalam banyak spesies berdasarkan gaya hidup dan ciri-ciri fisiknya. Makhluk hidup ini sebenarnya memiliki sekitar 8800 spesies. Setiap spesies juga memiliki sifat yang patut dikagumi. Sekarang mari kita bahas beberapa spesies tersebut, gaya hidup dan ciri-cirinya.

1. Semut Pemotong Daun
Ciri-ciri khusus semut pemotong daun, yang juga di-sebut “Atta”, adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan  ukuran tubuh mereka. Daun ini mereka tahan dengan dagu yang terkatup rapat. Oleh karena itu, perjalanan pulang semut pekerja setelah bekerja seharian memberi pemandangan sangat menarik. Orang yang melihatnya akan merasa seolah lantai hutan menjadi hidup dan berjalan. Di hutan hujan, pekerjaan mereka mengambil sekitar 15 persen produksi daun. Alasan mereka membawa potongan daun tentu saja bukan untuk perlindungan dari matahari. Semut ini juga tidak memakan potongan daun. Lalu, bagaimana mereka memanfaatkan begitu banyak daun?
Ternyata Atta menggunakan daun untuk memproduksi jamur. Daun itu sendiri tidak dapat mereka makan karena di dalam tubuh mereka tak ada enzim yang dapat mencerna selulosa dalam daun. Semut pekerja menumpuk potongan daun setelah ia kunyah, dan ia sim-pan di ruang-ruang dalam sarang di bawah tanah. Di ruangan ini mereka menanam jamur di atas daun. Dengan ini, mereka memperoleh protein yang mereka butuhkan dari pucuk jamur.

2. Semut Rangrang
Semut rangrang hidup di pohon, membangun sarang dari daun. Dengan mengombinasikan daun, mereka mampu membentuk satu sarang di beberapa pohon, sehingga bisa mendukung populasi yang jauh lebih besar.
Tahap-tahap pembangunannya menarik. Pertama, pekerja mencari sendiri-sendiri lokasi di wilayah koloni yang cocok untuk perluasan. Kalau menemukan batang yang cocok, mereka menyebar ke dedaunan batang tersebut dan menarik dedaunan itu dari samping. Setelah berhasil membengkokkan sebagian daun, para pekerja di dekatnya bergerak menghampiri dan menarik daun itu bersama-sama. Jika daunnya lebih lebar daripada ukuran semut, atau jika perlu menarik dua daun sekaligus, para pekerja membentuk jembatan hidup di antara dua titik yang akan disatukan. Setelah itu, sebagian semut dalam rantai ini menaiki punggung semut di sebelahnya, sehingga memendekkan rantai, dan ujung-ujung daun pun disatukan. Ketika daun sudah berbentuk tenda, sebagian semut terus memegang daun dengan kaki dan rahang, sementara yang lain kembali ke sarang lama dan membawa ke situ larva yang dibesarkan secara khusus. Para pekerja menggosokkan larva maju-mundur pada penyatuan daun, dengan menggunakan larva sebagai sumber sutra. Dengan sutra yang disekresikan dari lubang di bawah mulut larva, daun-daun pun menempel di tempat yang diperlukan. Artinya, larva digunakan sebagai mesin jahit.

3. Semut Madu
Banyak jenis semut yang diberi makan dengan buangan pencernaan aphid (serangga daun) yang disebut “madu”. Zat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan madu biasa. Akan tetapi, buangan pencernaan kutu ini – yang memakan getah tumbuhan – dinamai demikian karena mengandung gula dalam kadar tinggi. Jadi, para pekerja spesies ini, disebut semut madu, mengumpulkan madu dari kutu, biji (coccidae), dan bunga. Metode semut mengumpulkan dari kutu  sangat menarik. Si semut mendekati kutu dan mulai mendorong perutnya. Kutu memberikan setetes buangan kepada semut. Semut mulai mendorong perut kutu lagi untuk mendapat madu lebih banyak, lalu menyedot cairan yang keluar. Lalu bagaimana mereka memanfaatkan makanan bergula ini, dan apa manfaat makanan ini bagi mereka kemudian?
Ada pembagian kerja yang hebat di antara semut madu pada fase ini. Sebagian semut digunakan sebagai “guci” untuk menampung nektar yang dikumpulkan para pekerja lain!…
Dalam setiap sarang terdapat satu ratu, para pekerja, dan juga para penampung madu. Koloni semut jenis ini biasanya terletak di dekat pohon ek kerdil, yang dapat diambil nektarnya oleh para pekerja. Pekerja menelan nektar itu dan membawanya ke sarang. Nektar itu lalu ia keluarkan dari mulutnya dan ia tuangkan ke mulut pekerja muda yang akan menampung madu ini. Pekerja muda ini, yang dinamai pot madu, menggunakan tubuh mereka sendiri untuk menyimpan makanan cair manis yang sering diperlukan koloni untuk melewati masa sulit di gurun pasir. Mereka diberi makanan hingga membengkak sampai sebesar bluberi. Lalu mereka bergantungan di langit-langit ruangan seperti bola kuning, sampai mereka dipanggil untuk memuntahkan nektar itu untuk saudaranya yang lapar.30 Selagi menempel pada langit-langit, mereka mirip dengan kelompok anggur  kecil dan tembus cahaya. Jika mereka jatuh, para pekerja langsung mengembalikannya ke posisi semula. Madu dalam pot madu beratnya hampir 8 kali lipat berat si semut.

4. Semut Kayu
Semut kayu terkenal dengan bukit yang mereka bangun dari daun cemara dan cabang tipis di atas sarang bawah tanah mereka. Sarang ini biasanya ditemukan di sekitar batang pohon. Bagian sarang yang di atas tanah, terbuat dari ranting, tangkai daun, dan daun cemara, adalah atap sarang. Atap ini bisa mencapai dua meter tingginya, mencegah meresap-nya air hujan ke dalam dan mengatur suhu sarang dalam cuaca yang sangat panas atau sangat dingin.
Semut kayu, seperti semut lain, juga rajin bekerja. Mereka selalu saja menghias ulang sarang. Mereka memindahkan lapisan permukaan semula ke lapisan bawah secara bertahap dan mereka menaikkan material dari lapisan bawah untuk mengganti lapisan atas. Ada pengamatan menarik tentang perubahan yang dibuat semut pada sarang. Cat biru disemprotkan ke puncak bukit sarang dan empat hari kemudian diamati bahwa puncak bukit sudah kembali coklat. Partikel biru ditemukan 8-10 cm di bawah permukaan. Dalam sebulan partikel ini turun hingga kedalaman 40 cm. Selanjutnya, partikel ini mencapai lagi permukaan.

5. Semut Legiun
Salah satu hewan yang paling ditakuti di hutan adalah semut legiun. Komunitas semut ini dinamai “pasukan” karena tindakan mereka me-miliki disiplin militer sejati.
Semut legiun adalah hewan karnivora. Mereka melahap segala se-suatu yang  terlihat. Setiap semut panjangnya 6-12 milimeter, tetapi jumlah mereka yang besar dan disiplin mereka mengimbangi kekurangan mereka dari segi ukuran.
Sinar matahari langsung dapat membunuh semut legiun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mereka berjalan di malam hari atau dalam bayang-bayang. Karena peka cahaya, mereka menggali terowongan panjang saat bergerak maju. Sebagian besar semut berlari dalam terowongan ini tanpa keluar. Hal ini tidak mengurangi kecepatan mereka, karena mereka dapat menggali terowongan sangat cepat dengan rahang mereka yang kuat. Karenanya, mereka lari secara cepat dan rahasia. Semut legiun bergerak sebagai pasukan yang sangat besar, melintasi segala hambatan kecuali api dan air, meskipun mereka buta sama sekali.34
Semut legiun mengoyak mangsanya di tempat mereka bertemu, dan membawa potongan mangsa kecil-kecil ke sarang sementara. Makanan yang dibutuhkan koloni semut legiun cukup banyak. Kebutuhan sehari-hari koloni ukuran sedang, yang terdiri atas 80.000 semut dewasa dan 30.000 larva, kira-kira sekitar 2,27 liter makanan produk hewan.35
Karena tidak memiliki sarang tetap, semut legiun selalu berpindah-pindah. Gerakan dan migrasi koloni bergantung pada daur produksi telur. Ratu menghasilkan sekitar 25-35.000 telur selama dua hari setiap bulan. Beberapa hari sebelum bertelur, koloni berhenti dan berkumpul di daerah luas. Semut saling bergantungan dengan kaki yang berbentuk kait dan membentuk sarang sementara. Ruang kosong di tengah merupakan ruangan, yang siap untuk didiami ratu dan generasi baru. Wajarnya, kaki dan sendi semut di puncak harus menerima beban berlebihan. Namun, karena tubuh mereka dibentuk mampu dibebani berat beberapa ratus kali dari berat mereka sendiri, mereka dapat menahan seluruh koloni tanpa  masalah.

6. Semut Beludru
   
Semut beludru yang hidup di gurun pasir memiliki tubuh berbulu banyak. Bulu alami mereka merupakan lapisan yang mengisolasi panas. Ia menyimpan panas selama malam-malam dingin di gurun pasir, dan melindungi diri dari panas di siang hari. Karena bersayap, semut beludru jantan bisa menghindari panasnya pasir dengan terbang. Akan tetapi, semut beludru betina harus berjalan di pasir yang panas karena tak punya sayap. Mereka memerlukan bulu ini agar terlindung dari panas yang berasal dari tanah maupun dari matahari.

7. Semut Api
Semut api adalah serangga merah berukuran kecil. Namun, mereka mampu melakukan hal-hal besar. Ratu semut jenis ini, yang memiliki 20 varietas di Amerika saja, dapat memproduksi hingga 5000 telur sehari. Sementara banyak koloni spesies semut memiliki beberapa ratus pekerja, koloni spesies ini memiliki sekitar setengah juta pekerja. Satu ratu semut api yang sudah kawin dapat memproduksi sebuah koloni dengan 240.000 pekerja
Pekerja semut api menyerang mangsa dengan sangat agresif menggunakan jarum beracun. Telah diamati bahwa semut api muda dapat mencederai atau bahkan membunuh reptil atau bayi menjangan. Selain itu, semut agresif ini bisa menyebabkan padam listrik dengan merusak kabel. Pernah mereka menyerang Amerika Selatan dan mengakibatkan kerusakan yang mengerikan. Jurnal dan majalah tahun itu menginformasikan bahwa semut-semut ini mengunyah putus kabel listrik sehingga  listrik padam, menggagalkan panen senilai miliaran dolar, meruntuhkan jalan tol dan menyengat manusia, mengakibatkan shock alergi yang me-lumpuhkan. Mereka melakukan semua ini dengan rahang mereka yang kuat. Mereka bahkan menggali terowongan di bawah jalan menyebabkan jalan dan jalan tol runtuh, juga kerusakan lain di lingkungan.

8. Semut Gurun
Sebagian besar makhluk hidup mustahil hidup di dalam pasir membara bersuhu 65 derajat C, termasuk manusia. Namun, ada semut yang dapat terus hidup pada suhu ini. Nah, bagaimana Namib ocymyrmex, yang merupakan semut gurun hitam berukuran sedang dan berkaki panjang, hidup dalam panas tinggi ini?
Bagi semut Namib, hari biasa di gurun tidak dimulai pada satu waktu tertentu.. Yang memulai hari-hari adalah suhu permukaan pasir standar setelah mencapai 30 derajat C. Tepat pada suhu ini semut mulai keluar dari sarang bawah tanah untuk mencari makanan. Karena tubuh mereka sangat dingin, mereka tak dapat bergerak lurus dan berjalan terseok-seok. Namun, ketika suhu meningkat, semakin banyak semut keluar dan mereka mulai bergerak lebih lurus dan cepat. Lalu lintas tertinggi keluar-masuk sarang adalah pada suhu 52,2 derajat C. Ketika suhu melebihi ini, gerakan terus berlanjut, tetapi ketika suhu mencapai 67,8 derajat C, lalu lintas berhenti. Suhu ini dicapai sekitar sejam sebelum tengah hari. Ketika suhu mulai turun pada sore hari, pencarian makanan dimulai lagi dan berlanjut sehingga suhu permukaan jatuh hingga 30 derajat C.

sb : H.Yahya

No comments:

Post a Comment