Sunday, 20 May 2012

Surat Fillipo Inzaghi


MILAN – Semua yang akan anda baca adalah hal kedua dari yang satu ini. Yang pertama dan terpenting yang saya ingin anda semua tahu adalah saya bermain dann menang untuk "kita". Bermain dan menang tanpa berbagi emosi adalah tak ada artinya, tapi anda dan saya, kita, kami melakukan semuanya bersama. Kita berharap, menderita, merayakan dan gembira. Kita mengangkat piala dan memenangi gelar bersama dalam hati kita. Kami selalu berada pada riak yang sama. Dan tak seorang pun merebut itu dari kita.

Para fans Milan yang terhormat, saat saya datang ke klub ini saya tak tahu ini. Saya berada di kamar hotel dan tak bisa pergi agar tak mengkompromikan negosiasi antara Juventus dan Milan. Pekan-pekan pertama, bulan-bulan pertama, anda mengamati saya dan kita saling mengamati.
Kemudian saya jatuh cinta. Malam itu melawan Torino. Anda marah, segalanya tak berjalan baik di lapangan dan kita terdiam. Saya mulai melakukan pemanasan dan auman yang anda berikan kepada saya membuat kita memenangi pertandingan itu, lolos ke Liga Champions dan menuju final di Manchester. Kenangan-kenangan ini serta semua yang menghibur saya selama bulan-bulan sulit pada 2004 dan 2005 dan rasa merinding yang kita rasakan pada 9 Agustus 2006, hari ulang tahun saya melawan Red Star akan selalu berada di hati saya.

Athena. Sepakbola diberikan kepada kita untuk satu alasan: saya dan anda, kita menginginkannya begitu kuat, begitu intens sehingga itu harus diberikan. Tentu saja kenyataannya melewati mimpi terliar kita. 2 gol, melawan Liverpool, 2 tahun setelah Istanbul, Liga Champions ketujuh. Takdir telah memberi kita lebih daripada yang berani kita harapkan.
Hari ini saya ingin berterima kasih dengan rasa sayang dan emosi kepada Presiden Berlusconi dan Adriano Galliani: gairah mereka dan kemampuan mereka menularkan emosi kepada saya membuat saya lebih kuat dan berusaha melewati semua batas. Tapi, saya juga ingin mengenang mereka yang, dari sektor yunior hingga semua klub indah yang pernah saya perkuat, yang telah membantu saya menjadi pribadi dan pemain seperti sekarang.

Terima kasih Milan, terima kasih sepakbola. Izinkan saya menyebut anda sebagai milik saya, publik Via Turati, dari Milanello hingga perkantoran hingga para operator telepon hingga para pekerja gudang, fisioterapi, dokter, juru masak, dari stadion ke kamar ganti. Semua orang yang melihat saya yang melihat saya pada hari Minggu dengan tangan pendek dan menjabat tangan saya dengan harapan saya akan mencetak gol. Ciao Carlo Ancelotti, saya telah memenangi banyak gelar bersama anda. Ciao kepada para fans saya yang menyenangkan yang mengikuti saya dari seluruh dunia dan rasa sayang dan gairah. Ciao kepada rekan-rekan saya hari ini dan masa lalu.

Terakhir izinkan saya berterima kasih kepada keluarga saya, ibu saya Marina, ayah saya Giancarlo, Simone dan Tommaso. Saya tak pernah sampai di sini tanpa kalian. Kalian kekekuatan saya. Milan saya yang tercinta, saya meninggalkan kamu hanya karena seperti itulah kehidupan berjalan. Saatnya telah datang dan kalian juga tahu itu.

Ciao dan terima kasih semuanya,

Pippo Inzaghi.

Fillipo Inzaghi

Selebrasi gol Supper Pippo


No comments:

Post a Comment